Connect With Us

Apa Itu Total Knee Replacement: Semua yang Perlu Diketahui

Total Knee Replacement (TKR), juga dikenal sebagai artroplasti lutut, adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk mengganti permukaan sendi lutut yang rusak atau terkikis dengan implan buatan. Hal ini umumnya dilakukan ketika keluhan lutut menyebabkan nyeri kronis dan mempengaruhi mobilitas serta kualitas hidup seseorang. Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dekat apa itu Total Knee Replacement, mengapa hal ini diperlukan, proses pemulihan, serta risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi.

Apa-Itu-Total-Knee-Replacement
Apa-Itu-Total-Knee-Replacement

Apa itu Total Knee Replacement (TKR)?

Total Knee Replacement adalah prosedur bedah yang melibatkan penggantian permukaan sendi lutut yang rusak dengan implan buatan. Implan ini terbuat dari bahan yang tahan lama, seperti logam, keramik, atau plastik medis. Tujuan utama dari TKR adalah mengurangi nyeri dan memulihkan fungsi lutut yang normal.

Mengapa TKR diperlukan?

TKR diperlukan ketika lutut mengalami kerusakan yang parah, biasanya akibat osteoartritis, cedera, atau artritis reumatoid. Gejala lutut yang parah seperti nyeri kronis, pembengkakan, kaku, dan gangguan mobilitas dapat membatasi aktivitas sehari-hari seseorang. TKR dapat membantu mengurangi nyeri dan memungkinkan pasien untuk kembali beraktivitas dengan lebih baik.

Baca juga : Apa Itu Total Hip Replacement: Semua yang Perlu Diketahui

Manfaat TKR

Manfaat utama dari Total Knee Replacement adalah pengurangan nyeri yang signifikan. Pasca-prosedur, pasien sering melaporkan peningkatan kualitas hidup, mobilitas yang lebih baik, serta kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang sebelumnya terbatas. TKR juga dapat membantu memperlambat perkembangan kerusakan lutut, memperbaiki stabilitas, dan mengembalikan fungsi lutut yang normal.

Proses TKR

Proses TKR melibatkan beberapa tahapan yang penting dalam mempersiapkan pasien untuk pembedahan dan memastikan pemulihan yang optimal setelahnya.

Evaluasi pra-operasi

Sebelum menjalani TKR, pasien akan menjalani evaluasi pra-operasi. Ini termasuk pemeriksaan fisik menyeluruh, penilaian kondisi kesehatan umum, dan pemeriksaan radiologi untuk menentukan tingkat kerusakan pada lutut. Dokter akan mengevaluasi sejarah medis pasien, kondisi kesehatan, dan faktor risiko potensial sebelum memutuskan apakah pasien cocok untuk menjalani TKR.

Persiapan pra-operasi

Sebelum operasi, pasien akan diberikan instruksi mengenai diet, penghentian penggunaan obat tertentu, serta persiapan lainnya yang perlu dilakukan sebelum masuk ke ruang operasi. Dokter mungkin juga merujuk pasien ke fisioterapis untuk mempersiapkan otot dan sendi sebelum operasi.

Pembedahan TKR

Prosedur pembedahan TKR biasanya melibatkan anestesi umum atau epidural. Dokter bedah akan menghapus permukaan tulang dan tulang rawan yang rusak dari lutut. Kemudian, implan buatan akan dipasang untuk menggantikan sendi lutut yang rusak. Implan ini akan dijamin dengan bahan khusus atau sekrup bedah agar tetap stabil.

Pemulihan pasca-operasi

Pasca-operasi, pasien akan dibawa ke ruang pemulihan untuk dipantau oleh tim medis. Pasien akan diberikan obat penghilang rasa sakit dan pengobatan untuk mencegah infeksi. Fisioterapi biasanya dimulai segera setelah operasi untuk membantu pasien pulih dan memperkuat otot sekitar lutut. Selama pemulihan, pasien juga akan diberikan instruksi mengenai perawatan luka operasi dan aktivitas yang dibatasi untuk jangka waktu tertentu.

Baca juga : Apa itu Osteoarthritis ? Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Proses Pemulihan

Perawatan di rumah sakit

Pasca-operasi TKR, pasien biasanya akan tinggal di rumah sakit selama beberapa hari untuk pemantauan dan perawatan yang tepat. Tim medis akan memastikan pemulihan pasien berjalan dengan baik, memantau nyeri, memeriksa perubahan pada luka operasi, serta memberikan instruksi tentang penggunaan peralatan bantu seperti tongkat atau walker.

Fisioterapi

Fisioterapi memiliki peran penting dalam pemulihan pasca-TKR. Fisioterapis akan merancang program rehabilitasi yang mencakup latihan fisik untuk memperkuat otot-otot sekitar lutut, meningkatkan fleksibilitas, dan membangun stabilitas. Latihan juga akan membantu pasien dalam memperoleh kembali mobilitas dan keseimbangan yang optimal.

Mengatasi rasa sakit

Rasa sakit adalah hal umum yang dirasakan pasca-TKR. Pasien akan diberikan obat penghilang rasa sakit untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan selama proses pemulihan. Selain obat, teknik lain seperti kompres es, pemijatan, dan teknik relaksasi juga dapat membantu mengatasi rasa sakit.

Pemulihan aktivitas

Selama pemulihan, pasien akan secara bertahap meningkatkan aktivitas sehari-hari mereka. Mulai dari berjalan, duduk, berdiri, hingga melibatkan diri dalam aktivitas fisik yang lebih intens. Fisioterapis akan memberikan panduan dan instruksi tentang latihan yang aman dan efektif untuk dilakukan di rumah.

Risiko dan Komplikasi

Seperti prosedur bedah lainnya, TKR juga memiliki risiko dan kemungkinan komplikasi. Penting untuk memahami dan menyadari hal ini sebelum memutuskan untuk menjalani TKR.

Risiko umum

Risiko umum yang terkait dengan TKR meliputi infeksi, pendarahan, reaksi alergi terhadap anestesi atau bahan implan, serta kerusakan saraf atau pembuluh darah di sekitar lutut.

Infeksi

Infeksi setelah TKR adalah komplikasi serius yang memerlukan perhatian medis segera. Penting untuk mengikuti instruksi perawatan luka operasi dan menggunakan antibiotik sesuai petunjuk dokter.

Pembekuan darah

Pembekuan darah yang terjadi setelah TKR dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyumbatan aliran darah ke jantung atau paru-paru. Pasien akan diberikan pengobatan antikoagulan untuk mencegah pembekuan darah.

Kegagalan implan

Implan TKR memiliki masa pakai terbatas. Setelah beberapa tahun, implan tersebut mungkin memerlukan penggantian ulang jika terjadi kegagalan atau keausan.

Harapan Pasca-TKR

Pasca-TKR, pasien dapat memiliki harapan untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengatasi keluhan lutut yang parah. Namun, penting untuk memahami bahwa TKR bukanlah solusi ajaib yang menghilangkan semua masalah. Pasien harus tetap menjaga kesehatan dan mematuhi instruksi dokter untuk pemeliharaan jangka panjang.

FAQ

1. Apakah TKR merupakan satu-satunya pilihan untuk mengobati keluhan lutut?

TKR bukanlah satu-satunya pilihan pengobatan untuk keluhan lutut. Namun, dalam kondisi tertentu di mana kerusakan lutut parah dan mempengaruhi kualitas hidup, TKR bisa menjadi pilihan yang tepat setelah mencoba terapi konservatif yang lainnya.

2. Berapa lama waktu pemulihan setelah TKR?

Waktu pemulihan setelah TKR bervariasi untuk setiap individu. Secara umum, pemulihan awal membutuhkan beberapa minggu, tetapi pemulihan penuh dan kembali ke aktivitas normal biasanya memakan waktu beberapa bulan.

3. Apakah TKR bisa dilakukan pada kedua lutut secara bersamaan?

Ya, TKR bisa dilakukan pada kedua lutut secara bersamaan. Namun, keputusan ini bergantung pada kondisi pasien, usia, dan faktor risiko lainnya. Dokter akan mengevaluasi setiap kasus secara individu dan memberikan rekomendasi terbaik.

4. Bagaimana mengurangi risiko komplikasi pasca-TKR?

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko komplikasi pasca-TKR termasuk menjaga kebersihan luka operasi, mengikuti instruksi perawatan pasca-operasi, melakukan fisioterapi secara teratur, dan berkonsultasi dengan dokter secara rutin selama proses pemulihan.

5. Apakah ada batasan aktivitas setelah melakukan TKR?

Pada awal pemulihan, pasien mungkin akan diberikan batasan aktivitas tertentu, seperti menghindari aktivitas yang terlalu berat atau menekuk lutut secara berlebihan. Namun, seiring waktu dan pemulihan yang baik, sebagian besar pasien dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari secara normal.

Hubungi kami jika Anda memiliki keluhan mengenai nyeri pada sendi lutut dan ingin mengetahui informasi mengenai Total Knee Replacement (TKR). RSOP GROUP merupakan rumah sakit yang berfokus pada bidang Orthopaedi, Traumatologi, dan Rehabilitasi Medis dengan Tim Dokter yang Profesional dibidangnya dan telah menangani ribuan pasien dengan keluhan seputar orthopaedi.

reference : orthoinfo.aaos.org

Leave a Comment